Langsung ke konten utama

Bahagia Dahulu, Berbagi Bahagia Kemudian

Umumnya orang beranggapan bahwa belajar itu jika kita membaca buku, atau duduk diam menyimak penjelasan guru. Setelah melewati kelas Bunda Cekatan IIP, saya jadi menyadari bahwa ada banyak sekali cara belajar salah satunya dengan berbagi. Apakah kita harus punya atau tahu banyak hal agar bisa berbagi? Menurut saya tidak! Bahkan hal receh yang pernah kita lakukan dapat diceritakan dan menjadi insight untuk orang lain.

Di bulan ini, tantangan untuk berbagi pun datang menghampiri.


Setelah kita menyelesaikan project #BikinFlashCardYuk! Tim Shiwachi dapat undangan berbagi pengalaman bahagia. Bareng-bareng member Shiwachi yang masuk WAG HIMA IP Malang, kita ngobrol bebas. Apa itu Shiwachi, ngapain aja, apa saja projectnya, dan tentu saja insight selama mroject. 

Bahagia dahulu, berbagi bahagia kemudian.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doodle Art Berdasarkan Tahap Pembuatan

Sudah mulai praktek bikin doodle di rumah? Kok kurang rapi ya? Ternyata doodle tidak hanya dibuat dengan cara spontan, kalian boleh kok memakan dua teknik lain dalam pembuatan doodle. Apa saja kah itu? Tahapan Pembuatan Doodle Art 1. Unplanned (Spontan) Doodle Seperti namanya, doodle dibuat dengan cara spontan atau langsung memakai pena di atas kertas. Tidak perlu membuat sketsa atau tanpa rencana. Kelebihan: Waktu lebih cepat karena tidak perlu dua kali kerja. Kekurangan: Hasil mungkin kurang rapi bagi doodler pemula, jika terjadi kesalahan tidak bisa dibenahi kecuali dengan ditimpa. Baik digunakan untuk doodle sebagai relaksasi, doodle untuk diri sendiri 2. Semiplanned Doodle Sebelum membuat doodle, kita membuat sketsa kasar terlebih dulu baru kemudian dilanjutkan dengan menebali memakai pena. Kelebihan: hasil lebih rapi karena terkonsep, tetapi kita masih bisa bereksplorasi untuk melengkapi konsep kasar. Kelemahan: harus segera eksekusi agar ide tidak memguap beg