Langsung ke konten utama

Serunya Magang Mentor (Lagi)

Jangan pernah mengabaikan tantangan baru yang datang menyapa, karena belum tentu kesempatan akan datang untuk kedua kalinya.


Penghujung tahun 1441 H ini menjadi momen yang istimewa bagi saya. Ada beberapa pengalaman seru bersama Doodle Art, salah satunya seputar mentorship.


Bukan hal yang baru sebenarnya, memfasilitasi teman-teman yang ingin belajar tentang Doodle. Mulai Rumbel Doodle Art di IP Malang Raya Jatimsel dirintis, bersama teman-teman mencari  materi belajar sesuai kebutuhan. Tagline learning by sharing, learning by doodling memang sedari awal kami jadikan prinsip. Doodle art memang lebih banyak praktik, kalaupun ada teori sifatnya terbatas. Maka menggali "tacit knowledge" dari para doodler adalah harta karun berharga. Berikutnya pengalaman magang menjadi mentor di kelas Bunda Cekatan selama dua bulan kemarin. Walau belum optimal tetapi lumayan untuk memberi gambaran apa dan bagaimana mentorship yang ideal.


Pada akhir Juli kemarin, tawaran menarik tiba-tiba datang menyapa. Bunda Uji, founder Rumbel Genom yang memberi challenge kali ini. 

"Apakah bersedia menjadi mentor kelas belajar di Rumbel Genom?"

Baru saja ta'aruf, langsung dilamar ceritanya. Rupanya beliau mendapat rekomendasi dari Ummik Susi Firdausa (KaHIMA IP Malang Raya sekaligus member Shiwachi). Sempat deg-degan sekaligus bersemangat di waktu yang sama. 

Bismillahirrahmanirrahiim, mari kita coba jawab tantangan kali ini! 

***

Persiapan

Kami membuat kesepakatan waktu mentorship: 10-17 Agustus 2020, dengan pertimbangan PR saya lainnya bisa dikondisikan di tanggal tersebut. Saya mengusulkan beberapa materi yang paling mungkin dipelajari selama sepekan. Tentu saja tutorial, challenge, serta perangkat belajar perlu disiapkan. Kelas belum dimulai, tapi tantangan sudah membuat saya on fire.


Kelas Preview
Kelas Preview Doodle Art

Oiya, ada kelas preview untuk kenalan dengan doodle sebelum memutuskan ikut kelas sepekan. Cukup banyak yang bergabung di sini. Rasa penasaran peserta berubah menjadi pertanyaan-pertanyaan menarik seputar seni membuat coretan. Fix, saya lah yang banyak belajar di sini.

Belajar Doodle Sepekan #1

Welcome to the Jungle of Knowledge!


Sampai pada hari-H. Playground kali ini berisi 20 orang peserta, dari anak-anak hingga dewasa. Bagaimana saya harus memanggil para peserta? Cari aman, "teman-teman" dan semua bergelar "Kakak". Biar tambah seru, kita bikin twibbon dadakan sambil mengenal peserta lain. Banyak wajah imut-imut ternyata, saya jadi upgrade diri agar tetap muda (semangatnya).


Twibbon Belajar Doodle Sepekan #1

Ada enam tema yang kami bahas di kelas. Cukup padat karena sebenarnya ini adalah konsep besar saya dalam belajar. Misalnya di hari pertama ada bahasan tentang definisi, alat, dan tipe-tipe doodle. Akan panjang jika dibahas satu per satu. Materi kami bahas pagi 10.00 WIB, kemudian jadwal diskusi selang-seling sore (15.30 WIB) atau malam (20.00 WIB). Menyesuaikan peserta yang tidak semua bisa hadir di satu waktu.

Materi Belajar Doodle Sepekan

Setiap selesai materi, ada kesempatan belajar membuat karya yang kita sebut challenge. Saatnya menerapkan prinsip learning by doodling di sini. Peserta bisa mencoba langsung dengan alat dan media yang dimiliki di rumah. Ada challenge doodling bebas, ada yang memakai ketentuan atau tema tertentu. PR berikutnya adalah mengumpulkan karya, kemudian mengamati dari hari ke hari apakah ada perubahan yang terjadi? 

Challenge Sepekan

Bagi yang berhasil menjawab tantangan, ada satu puzzle tiap harinya yang bisa dikumpulkan. Meskipun kelas ini sudah selesai, para peserta bebas menemukan puzzle lainnya di luar sana dalam belajar doodle art
Puzzle Challenge

Challenge Day #5 Doodle Huruf

See You Later!

Setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Sebagai penutupan, dibagikan e-sertifikat bagi peserta. Semoga ilmu dan pengalaman belajar bareng dapat bermanfaat untuk semua. 

Sertifikat Belajar Doodle Sepekan #1

Terimakasih untuk para peserta, yang telah meluangkan waktu belajar bareng. Terimakasih untuk kesempatan dari Rumbel Genom dan Bunda Uji untuk berbagi pengalaman belajar. Masih banyak kekurangan dan kesalahan dari saya, mohon kelapangan hati untuk memafkan. 

Dan terakhir, saya ingin mengapresiasi diri setelah belanja jam terbang kali ini. Terimakasih diriku, telah berhasil menyelesaikan tugas yang membahagiakan. Semoga ke depan persiapan lebih matang lagi, lebih patuh jadwal, tidak harus tahu segalanya tetapi mau terus bertumbuh bersama. 

Alhamdulillah... 
Terimakasih Yaa Rabb, semoga tugas-tugas berikutnya pun Engkau mudahkan. 

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1442 H.
Mari kita sambut dengan semangat hijrah, menyambut peran terbaik!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doodle Art Berdasarkan Tahap Pembuatan

Sudah mulai praktek bikin doodle di rumah? Kok kurang rapi ya? Ternyata doodle tidak hanya dibuat dengan cara spontan, kalian boleh kok memakan dua teknik lain dalam pembuatan doodle. Apa saja kah itu? Tahapan Pembuatan Doodle Art 1. Unplanned (Spontan) Doodle Seperti namanya, doodle dibuat dengan cara spontan atau langsung memakai pena di atas kertas. Tidak perlu membuat sketsa atau tanpa rencana. Kelebihan: Waktu lebih cepat karena tidak perlu dua kali kerja. Kekurangan: Hasil mungkin kurang rapi bagi doodler pemula, jika terjadi kesalahan tidak bisa dibenahi kecuali dengan ditimpa. Baik digunakan untuk doodle sebagai relaksasi, doodle untuk diri sendiri 2. Semiplanned Doodle Sebelum membuat doodle, kita membuat sketsa kasar terlebih dulu baru kemudian dilanjutkan dengan menebali memakai pena. Kelebihan: hasil lebih rapi karena terkonsep, tetapi kita masih bisa bereksplorasi untuk melengkapi konsep kasar. Kelemahan: harus segera eksekusi agar ide tidak memguap beg