Langsung ke konten utama

Doodle Art Berdasarkan Tahap Pembuatan

Sudah mulai praktek bikin doodle di rumah? Kok kurang rapi ya?

Ternyata doodle tidak hanya dibuat dengan cara spontan, kalian boleh kok memakan dua teknik lain dalam pembuatan doodle. Apa saja kah itu?

Tahapan Pembuatan Doodle Art
1. Unplanned (Spontan) Doodle
Seperti namanya, doodle dibuat dengan cara spontan atau langsung memakai pena di atas kertas. Tidak perlu membuat sketsa atau tanpa rencana.

Kelebihan: Waktu lebih cepat karena tidak perlu dua kali kerja.
Kekurangan: Hasil mungkin kurang rapi bagi doodler pemula, jika terjadi kesalahan tidak bisa dibenahi kecuali dengan ditimpa.

Baik digunakan untuk doodle sebagai relaksasi, doodle untuk diri sendiri

2. Semiplanned Doodle
Sebelum membuat doodle, kita membuat sketsa kasar terlebih dulu baru kemudian dilanjutkan dengan menebali memakai pena.

Kelebihan: hasil lebih rapi karena terkonsep, tetapi kita masih bisa bereksplorasi untuk melengkapi konsep kasar.
Kelemahan: harus segera eksekusi agar ide tidak memguap begitu saja.

3. Planned Doodle
Doodle dibuat dengan membuat sketsa penuh menggunakan pensil, baru kemudian ditebalkan memakai drawing pen atau spidol.

Kelebihan: doodle lebih rapi, meminimalisir kesalahan karena tinggal menebali sketsa.
Kekurangan: waktu lebih lama karena dua kali kerja, proses menghapus sketsa juga perlu berhati-hati agar tidak ada yang terlewat.

Gunakan teknik ini jika membuatkan doodle untuk klien, kita bisa menunjukkan sketsa terlebih dahulu. Jika ada revisi bisa dilakukan sebelum menebali dengan drawing pen. Sehingga kita bisa menghemat kertas dan tenaga.

***
Kalian suka memakai teknik yang mana untuk membuat Doodle? Yuk tulis di kolom komentar.

*Dimase-Art*

Komentar